Selasa, 11 Oktober 2011

REPLIKASI VIRUS


Cara termudah untuk memahami bagaimana proses replikasi virus yaitu dengan mempelajari siklus hidup dari virus bakteriofag. Bakteriofag bereplikasi dengan siklus litik ataupun lisogenik. Perbedaan pada dua siklus ini adalah adanya kematian sel di akhir siklus litik, sedangkan sel tetap hidup pada siklus lisogenik.
Dua ilmuwan pertama yang mengobservasi bakteriofag adalah Frederic Twort dari Inggris dan Felix d’Herelle dari Prancis pada tahun 1900-an. Penamaan bakteriofag merupakan usulan d’Herelle yang berarti “pemakan bakteri.”

Siklus LItik
Bakteriofag yang paling sering dipelajari adalah bakteriofag T. Virion dari bakteriofag T terdiri dari struktur kepala dan ekor dan berisi genome double-stranded DNA. Siklus litik dimulai dengan menempelnya bakteriofag pada bakteri. Ekor dari bakteriofag melekat pada reseptor dinding sel bakteri. Setelah penempelan, bakteriofag menggunakan ekornya untuk menginjeksikan DNA ke bakteri. Hal tersebut dinamakan penetrasi). Bakteriofag menggunakan enzim lisozyme di ekornya untuk menghancurkan dinding sel bakteri, sehingga DNA dapat diinjeksikan. Kepala atau kapsid bakteriofag masih di luar dinding sel.
Setelah DNA diinjeksi ke sitoplasma sel bakteri, terjadilah biosintesis. Di sini, bakteriofag T menggunakan nukleotida dan enzim bakteri untuk menggandakan DNA bakteriofag. DNA ini ditranskripsikan menjadi mRNA, yang akan mengatur sintesis enzim viral (enzimnya virus) dan protein kapsid. Beberapa dari enzim viral mengkatalis reaksi penggandaan DNA bakteriofag. DNA bakteriofag kemudian akan mengatur sintesis komponen virus dalam sel inang.
Kemudian pematangan terjadi. Pada saat ini DNA dan kapsid bakteriofag dirakit menjadi virion. Tahap terakhir adalah pelepasan virion dari sel bakteri inang. Enzim lysozyme milik virus menghancurkan dinding sel bakteri (lisis) dan virus-virus baru lepas. Lepasnya virus bakteriofag baru ini akan menginfeksi sel tetangga dan siklus akan berlanjut pada sel tersebut.
Siklus Lisogenik
Beberapa virus tidak menyebabkan lisis dan hancurnya sel inang ketika mereka menginfeksi. Virus tersebut disebutlysogenic phages atau temporary phages. Bakteriofag tersebut bersifat stabil, memiliki hubungan panjang dengan sel inang. Sel bakteri yang terinfeksi oleh virus ini disebut lysogenic cells.
Bakteriofag yang paling sering dipelajari, yang memperbanyak diri dengan siklus lysogenic adalah bakteriofag Lambda.
Ketika bakteriofag Lambda akan menginfeksi bakteri E. coli, DNA bakteriofag membentuk lingkaran. Lingkaran ini bersesuaian dengan DNA bakteri. DNA bakteriofag ini disebut profag (prophage)
Setiap kali sel bakteri inang menggandakan diri secara normal, DNA profag juga ikut membelah. Pada saat yang lain, DNA bakteriofag dapat terpisah dari profag dan mengawali siklus litik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

budayakan berkomentar !!! komentar anda sangat berarti
WASSUP BROO